CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks Wall Street melemah di Kamis (17/11). Pelaku pasar di AS merespon pernyataan petinggi The Fed bahwa kebijakan moneter saat ini belum berada pada level yang cukup restriktif untuk menekan inflasi. Pasar memperkirakan moderasi inflasi di AS baru akan terjadi di 2023. Hal ini kembali memicu kekhawatiran resesi, terefleksi dari kenaikan U.S. 2-year Bond Yield ke 4.45% di Kamis (17/11). Dari data ekonomi, penjualan ritel di AS tumbuh 8.3% yoy di Oktober 2022 turun dari 8.6% yoy di September 2022. Sejumlah retailers mengingatkan kekhawatirannya terhadap potensi penurunan penjualan di holiday season tahun ini yang tidak sesuai ekspektasi. Mayoritas indeks di Eropa ditutup melemah di Kamis (17/11).
Isu geopolitik menjadi fokus utama setelah jatuhnya misil di wilayah Polandia yang merupakan anggota NATO. Sementara dari Inggris, Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt mengumumkan rencana pemangkasan belanja Pemerintah dan kenaikan pajak. Masih dari Inggris, inflasi kembali naik ke 11.1% yoy di Oktober 2022 dari 10.1% yoy di September 2022. Kondisi-kondisi diatas berdampak negatif pada harga komoditas, terutama komoditas energi. Harga brent oil turun 3% ke US$90.05 per barel, sementara harga crude oil turun 4.1% ke US$82.05 per barel di Kamis (17/11).
DOMESTIC MARKET REVIEW
[Resistance : 7100] [Pivot : 7050] [Support : 6980]
Meskipun terdapat sinyal rebound lanjutan berdasarkan sejumlah indikator technikal, tapi pelemahan mayoritas indeks global di Kamis (17/11) diperkirakan menekan IHSG di Jumat (18/11). IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 6980-7080 dengan kecenderungan melemah di Jumat (18/11). BI memutuskan untuk kembali menaikan sukubunga acuan sebesar 50 bps (17/11). BI berkomitmen untuk menekan laju inflasi dengan tetap menjaga momentum positif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terefleksi dari kenaikan sukubunga acuan BI yang relatif tidak seagresif The Fed, BoE atau ECB.
Secara teknikal, terdapat potensi rebound pada BBCA, BBNI, BBRI, ASII, ADHI, PTPP dan WIKA di Jumat (18/11). Akan tetapi, aksi beli sebaiknya tetap mewaspadai sentimen negatif dari eksternal. Harga saham-saham komoditas energi diperkirakan masih tertekan atau terkonsolidasi di kisaran support di Jumat (18/11).
POINTS OF INTEREST
• Indeks-indeks Wall Street melemah di Kamis (17/11).
• Petinggi The Fed menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini belum berada pada level yang cukup restriktif untuk menekan inflasi.
• Hal ini kembali memicu kekhawatiran resesi, terefleksi dari kenaikan U.S. 2-year Bond Yield ke 4.45% di Kamis (17/11).
• Isu geopolitik menjadi fokus utama di Eropa setelah jatuhnya misil di wilayah Polandia.
• Inflasi Inggris naik ke 11.1% yoy di Oktober 2022 dari 10.1% yoy di September 2022.
• Harga brent oil turun 3% ke US$90.05 per barel, sementara harga crude oil turun 4.1% ke US$82.05 per barel di Kamis (17/11).
• IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 6980-7080 dengan kecenderungan melemah di Jumat (18/11).
• BI memutuskan untuk kembali menaikan sukubunga acuan sebesar 50 bps (17/11).
• Top Picks (18/11) : BBCA, BBNI, BBRI, ASII, ADHI, PTPP dan WIKA
MARKET NEWS TPIA
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyiapkan dana dalam melakukan pembayaran pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 Seri B (Obligasi) yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Desember 2022 sebesar Rp120,25 miliar dan pembayaran atas kupon yang terakhir
BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk
PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) hingga kuartal III-2022 membukukan laba tahun berjalan Rp25,677 miliar atau melonjak 166,8 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat Rp9,623 miliar. penjualan bersih tumbuh 36,6 persen menjadi Rp111,62 miliar yang ditopang peningkatan penjualan besi beton sebesar 38,8 persen menjadi Rp63,454 miliar. Selain itu, penjualan limbah pelat naik 46,46 persen menjadi Rp38,724 miliar.
TAPG PT Triputra Agro Persada Tbk
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) meyakini kinerjanya selama tahun 2022 ini bakal ditutup dengan hasil memuaskan. Keyakinan itu didasari oleh dua faktor utama, yakni harga jual dan juga produksi crude palm oil (CPO) yang realisasinya sesuai bahkan melampaui ekspektasi perseroan.
WIFI PT Solusi Sinergi Digital Tbk
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) siap melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak 205.029.000 lembar saham biasa. Nilai saham yang ditawarkan Rp100 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp186. Dari aksi korporasi ini, perseroan akan meraup dana sebesar Rp38,13 miliar.
ADRO PT Adaro Energy Indonesia Tbk
Total Eren dan PT Adaro Power anak usaha Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memenangkan tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) Tanah Laut, Kalimantan Selatan, berkapasitas 70 MW. Konsorsium tersebut terpilih setelah memberikan penawaran listrik per kWh terendah
kepada PT PLN (Persero). Kehadiran PLTB Tanah Laut diharapkan dapat berperan dalam mengurangi emisi CO2 sebesar 220.000 ton per tahun dan
berkontribusi dalam pencapaian target pengurangan emisi CO2 secara nasional sebesar 34,8 persen.